TUNIS, KOMPAS.com — Sebanyak 33 anggota keluarga Presiden Tunisia yang digulingkan, Zine El Abidine Ben Ali, dibekuk karena dicurigai telah melakukan "kejahatan terhadap Tunisia", stasiun televisi Tunisia melaporkan, Rabu (19/1/2011).
Televisi itu memperlihatkan emas dan permata yang menurut stasiun televisi itu dalam kepemilikan mereka, termasuk kalung emas dan anting-anting atau subang bertatahkan batu mulia.
"Penyelidikan akan dilakukan agar supaya mereka menghadapi pengadilan," satu pernyataan yang dibacakan di televisi negara itu mengatakan, dengan menyebut satu "sumber resmi".
Pernyataan itu meminta maaf karena tidak memberikan perincian lagi mengenai anggota-anggota keluarga Ben Ali yang ditangkap tersebut.
Ben Ali melarikan diri ke Arab Saudi pekan lalu setelah perlawanan rakyat karena kemiskinan, korupsi, dan tekanan pemerintah di negara yang telah lama ia dan keluarganya dominasi itu.
Istri Ben Ali, Leila Trabelsi, dan keluarganya telah menjadi sasaran banyak kemarahan dan ejekan di antara masyarakat Tunisia karena kekayaan dan cengkeraman luas mereka terhadap ekonomi negara Afrika utara dari 10 juta orang itu.
Media Tunisia—yang menikmati kebebasan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah bertahun-tahun mendapat pengawasan negara—telah mengadakan sejumlah laporan dengan mengatakan bahwa "keluarga itu" telah melarikan diri dari negara itu dengan sejumlah besar uang dan emas.
Stasiun televisi negara juga mengatakan, penyelidikan dilakukan terhadap Jenderal Ali Seriati, kepala keamanan Presiden Ben Ali yang pemerintah katakan telah ditangkap.
Televisi itu memperlihatkan emas dan permata yang menurut stasiun televisi itu dalam kepemilikan mereka, termasuk kalung emas dan anting-anting atau subang bertatahkan batu mulia.
"Penyelidikan akan dilakukan agar supaya mereka menghadapi pengadilan," satu pernyataan yang dibacakan di televisi negara itu mengatakan, dengan menyebut satu "sumber resmi".
Pernyataan itu meminta maaf karena tidak memberikan perincian lagi mengenai anggota-anggota keluarga Ben Ali yang ditangkap tersebut.
Ben Ali melarikan diri ke Arab Saudi pekan lalu setelah perlawanan rakyat karena kemiskinan, korupsi, dan tekanan pemerintah di negara yang telah lama ia dan keluarganya dominasi itu.
Istri Ben Ali, Leila Trabelsi, dan keluarganya telah menjadi sasaran banyak kemarahan dan ejekan di antara masyarakat Tunisia karena kekayaan dan cengkeraman luas mereka terhadap ekonomi negara Afrika utara dari 10 juta orang itu.
Media Tunisia—yang menikmati kebebasan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah bertahun-tahun mendapat pengawasan negara—telah mengadakan sejumlah laporan dengan mengatakan bahwa "keluarga itu" telah melarikan diri dari negara itu dengan sejumlah besar uang dan emas.
Stasiun televisi negara juga mengatakan, penyelidikan dilakukan terhadap Jenderal Ali Seriati, kepala keamanan Presiden Ben Ali yang pemerintah katakan telah ditangkap.
0 komentar:
Posting Komentar