REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ-- Bolivia tengah mendorong dekriminalisasi  daun koka dengan meluncurkan sebuah minuman ringan yang terbuat dari  koka, Selasa (18/1). Padahal, koka adalah tumbuhan penghasil senyawa  kokain.
Minuman itu diberi nama "koka Brynco" dan diluncurkan dengan upacara  resmi di La Paz, guna menekankan dukungan yang kuat dari pemerintahan  Evo Morales terhadap upaya itu.
Dengan tujuan untuk menyaingi merek minuman bersoda terkenal asal  Amerika Serikat "Coca Cola", seperti halnya pengenalan "Coca Colla",  minuman itu merupakan upaya utama untuk meningkatkan produksi para  petani koka di provinsi pedesaan Bolivia, Chapare.
"Minuman itu juga telah disambut baik dalam riset pasar dan soal  rasanya," kata Kepala Perusahaan Koka Brynco, Johnny Vargas, kepada  kantor berita ABI.
Dalam beberapa tahun terakhir La Paz telah bergerak untuk memperluas  penanaman koka, bahkan Morales -- yang juga mengepalai persatuan petani  koka di Chapare -- mengundang perhatian hadirin ketika ia mengunyah  daun tanaman itu dalam pertemuan Perserikatan Bangsa Bangsa.
Sejumlah produk seperti teh, tepung, pasta gigi dan minuman beralkohol telah diproduksi dengan bahan koka.
Bolivia yang merupakan produsen koka ketiga terbesar setelah  Kolombia dan Peru, menanam tumbuhan koka di area seluas 30.500 hektar  pada 2008, meningkat enam persen dari tahun sebelumnya, menurut Badan  Obat-obatan dan Kriminal PBB.
Daun koka dibudidayakan di Pegunungan Andes selama 3.000 tahun dan  merupakan bagian dari budaya serta identitas warga di sana, menurut  Morales
 
0 komentar:
Posting Komentar